PURUK CAHU, Naraikabar.com – Sedikitnya sebanyak 31.178 jiwa warga yang berada di enam kecamatan di Kabupaten Murung Raya, terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Barito serta anak sungai lainnya yang ada di kabupaten tersebut.
“Banjir yang terjadi sekarang merupakan kejadian terparah setelah banjir besar yang terjadi pada 2012 lalu,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya, Fitrianul Fahriman di Puruk Cahu, Jumat (19/1/2024).
“Level muka air sungai sekarang sudah menyentuh di angka 9,65 meter. Ketinggian ini menyebabkan 44 desa di enam kecamatan dan ditambah Kota Puruk Cahu sendiri mengalami banjir,” katanya.
Tidak hanya warga yang tinggal di pinggir sungai, pemukiman warga Kota Puruk Cahu di beberapa titik jalan juga mengalami hal serupa, seperti di Jalan Ahmad Yani daerah Dirung Bajo, Jalan Pulo Basan, Jalan Merdeka dan Jalan Jenderal Sudirman depan Masjid Agung Al Istiqlal.
Kondisi banjir tersebut, menurut Fitri, disebabkan curah hujan yang turun dengan intensitas yang tinggi di wilayah hulu Sungai Barito. Hal itu mengakibatkan permukiman di hilir sungai menjadi terendam dan banjir tersebut sudah berlangsung sejak lima hari.
“Kita sudah melakukan upaya evakuasi pengungsi di wilayah kecamatan Murung, terutama bagi warga yang dalam kondisi sakit, ibu-ibu hamil, anak balita serta lansia. Selain itu mendirikan posko di beberapa titik dan rutin memberikan bantuan sembako ataupun dalam bentuk nasi bungkus bagi warga yang terdampak banjir ini,” tambahnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Murung Raya, Hermon mengatakan menghadapi musibah banjir ini Pemkab Murung Raya dipastikan hadir dengan langsung melakukan pemantauan serta menyalurkan bantuan langsung ke masyarakat.
Hermon juga berharap banjir sungai Barito yang meluap sampai ke pemukiman penduduk itu cepat surut. Dia mengimbau kepada warga untuk tetap menjaga kesehatan dan tanggap terhadap perubahan iklim dan cuaca.
Dalam kesempatan ini juga Hermon mengingatkan warga agar tidak lengah. Warga harus selalu waspada ketika ada kiriman air dari wilayah hulu. (red)